Ini Review Priv, Ponsel Android Pertama BlackBerry

Jakarta - Belum resmi diluncurkan, bocoran soal BlackBerry Priv sudah beredar di mana-mana. Yang terbaru malah BlackBerry pertama yang memakai OS Android itu sudah dijajal layaknya review. Seperti apa kesan setelah mencobanya?

Ya, sebuah website teknologi bernama derStandard sudah melakukan hands on BlackBerry Priv. Namun mereka menggarisbawahi bahwa Priv yang mereka uji coba belum versi final. "Hardware mungkin sudah final, tapi banyak yang masih bisa berubah di software," tulis mereka.

Spesifikasi

Priv memiliki layar lengkung 4,5 inch. "Tapi lengkungannya tidak seperti di Galaxy S6 Edge. Resolusinya 2K (2.560 x 1.440 pixel). Kepadatan pixelnya yang tinggi 544 ppi berguna untuk fitur virtual reality, tapi dalam penggunaaan sehari hari mustahil menemukan perbedaannya dengan mata telanjang," tulis Derstandard.

Handset ini memakai Android 5.1 dengan prosesor Snapdragon 808, sama dengan yang dipakai LG G4. Dipadu dengan RAM 3 GB dan memori internal 32 GB. Juga ada slot microSD. Priv mendukung LTE, Bluetooth 4.1 dan NFC. Port microUSB yang dipakai untuk isi ulang dan transfer data hanya mendukung spesifikasi USB 2.0.

Kamera utama Priv beresolusi 18 megaixel dengan lensa Schneider Kreuznach. Ada modul dual tone flash. Sedangkan kamera depan 5 megapixel.

Dengan layar 5,4 inch, Priv menurut penilaian Derstandard adalah perangkat cukup besar dan kurang cocok dipakai satu tangan. Kebanyakan interaksi hanya bisa dilakukan dengan dua tangan. Casing belakang sepertinya terbuat dari material campuran termasuk kevlar. Rasanya kenyal dan tak begitu premium tapi mudah digenggam.

Integrasi keyboard dengan mekanisme slider. Impresinya kokoh. Tapi celah kecilnya rentan terkena debu dan kotoran. Sedangkan layarnya tajam serta kontrasnya bagus, bisalah dibandingkan dengan perangkat seperti LG G4. Layar lengkungnya coba dimanfaatkan antara lain untuk menunjukkan isi ulang baterai, tapi di model ini belum bekerja.

Di bagian sisi kiri bodi Anda akan menemukan tombol power yang cukup sulit dijangkau. Di bagian kanan ada dua tombol untuk mengatur volume dan di tengahnya ada tombol lebih kecil yang bisa dipakai untuk pop up notofikasi.

Powerful tapi dengan lag

Derstandard menguji dengan benchmark Antutu dan menilai hardware Priv potensial. Skornya sekitar 46 ribu, di atas HTC M8 dan OnePlus One. Kebanyakan Priv mampu bereaksi cepat meski kadang ada sedikit pelambatan atau bahkan lag. Kemungkinan besar karena kurangnya optimalisasi, mungkin BlackBerry memperbaikinya kala rilis Priv nanti.

User interface Priv terlihat seperti Android murni. Perubahan yang terlihat jelas di kesan pertama adalah tambahan tombol navigasi yang menampilkan menu pilihan di keyboard on screen. Untuk saat ini belum terlihat fungsi jelas dari tombol itu.

Keyboard fisiknya ada kelebihan dan kekurangan. User akan familiar karena desainnya khas BlackBerry. Karena cukup kecil, mungkin butuh waktu sebelum mahir menggunakannya secara efisien.

Ketika setting Priv, Anda bisa mengimpor data dari iPhone, ponsel Android lain dan juga ponsel BlackBerry sendiri. BlackBerry menginstal beberapa aplikasi khasnya seperti BBM. Salah satu fitur perlindungan privasi seperti yang dijanjikan adalah aplikasi bernama safe guard yang pada dasarnya berfungsi menganalisis tingkat keamanan handset.

Derstandard menemukan juga aplikasi khas Android buatan Google, termasuk Gmail, Chrome, Play Music dan tentu saja Play Store. Sedangkan keyboard virtualnya didesain ulang oleh BlackBerry.

Kameranya bagus. Di siang hari operasionalnya cepat, menghasilkan gambar dengan detail baik serta warna realistis. Sedangkan kualitas audio lumayan. Karena waktu hands on pendek, Derstandard tidak bisa menerangkan detail soal keawetan baterai tapi meski digunakan terus, pengukur baterai hanya turun di angka 85% dalam 2,5 jam pemakaian. Mungkin Priv bisa tahan sehari sampai satu setengah hari dalam satu kali isi ulang.

Kesimpulan awal

Apakah dengan Priv BlackBerry akan comeback sebagai pemain relevan di pasar smartphone? Menurut Derstandard mungkin tidak. Perusahaan ini gagal menarik pasar dengan BlackBerry 10. Dan Priv adalah perangkat spesifik untuk pasar tertentu dibandingkan untuk audiens luas.

Segmen dimaksud adalah para pebisnis yang akan diuntungkan dengan keyboard fisiknya dan mungkin juga sudah jadi bagian ekosistem BlackBerry. Mereka akan bisa memakai layanan BlackBerry dan memiliki lebih banyak pilihan aplikasi di Play Store.

Jika BlackBerry ingin menarik konsumen lain, Priv harus masuk ke pasar dengan harga terjangkau. Namun sepertinya tidak akan terjadi. Oh ya, ini contoh hasil fotonya.