Salam kebul ya bro, berikut adalah jenis kawat coil vapor terbaik mungkin yang sedang brosist cari cari nih. Jika berbicara tentang vape memang tak akan ada habisnya karena semakin kesini semakin bertambah maju teknologi ya. Seperti halnya dengan vaporizer, mungkin anda bertanya tanya, mengapa kita harus memilih kawat coil vape yang bagus. Nih berdasarkan pengalaman saja sih, memang jika kita menggunakan lilitan kawat coil yang bagus memiliki tujuan salah satu contohnya yaitu jika menggunakan coil vape yang terbaik nantinya anda tak perlu repot repot mengganti setiap minggunya, karena dengan dibersihkan saja maka coil tersebut sudah bersih dan masih dipakai seperti semula. Manimal anda bisa mengganti lilitan coil sebulan sekali kok.
Pernahkah brosist merasakan aroma gosong saat vaping? Nah, maka dari itu ada beberapa kemungkinan penyebabnya ada di dalam proses penguapan di dalam atomizer. Seperti yang kita tahu bahwasanya proses penguapan oleh koil di atomizer berperan penting menghasilkan uap yang maksimal. Namun mungkin anda lupa saat proses pemanasan cairan liquid tersebut pun di pengaruhi beberapa faktor, di antaranya kawat koil yang ada di dalam bagian vaporizer. Saya akan mencoba memberikan info seputar jenis dari kawat coil vape paling sering dicari.
Fungsi Kawat Coil Vape
Kawat untuk koil berfungsi sebagai media yang nantinya di aliri listrik dari baterai di dalam mods sehingga menjadi panas, singkatnya sebagai media pemanas kawatpun wajib memiliki kriteria dan material yang bagus agar saat proses pemanasan benar benar sempurna. Tujuan pemilihan kawat yang bagus untuk koil adalah untuk mendapatkan kawat resistansi dengan daya tahan yang tinggi tanpa mengalami kerusakan material atau korosi resistansi saat di panaskan.
Untuk saat ini mulai banyak kawat wire untuk koil mulai dari kawat kanthal, nichrome, Stainless steel atau SS, Nikel, dan Titanium. Dari sekian banyak kawat yang beredar di pasaran kawat kanthal dan nichrome lah yang paling banyak di gunakan sebagai koil vapor. Adapun alasan kedua kawat resistansi tersebut di pilih karena keduanya memiliki daya tahan yang stabil terhadap suhu panas mencapai lebih dari 1000 °C. Namun agar lebih berimbang berikut kami sajikan ulasan dari masing masing kawat koil yang bagus tersebut agar kita bisa mengetahui perbedaan dari kawat koil.
- Kawat Kanthal Vape
Apa itu kawat Kanthal? Kawat Kanthal Vape adalah kawat resistansi tinggi yang terbuat dari bahan Besi, Kromium, dan Alumunium Feritik yang memungkinkan untuk di gunakan pada suhu temperatur yang sangat tinggi. Kawat ini biasanya di gunakan pada industri industri besar karena memiliki resistivitas dan oksidasi yang tinggi. Fungsi kawat Kanthal adalah selain sebagai kawat penghantar panas juga sebagai bahan untuk membuat koil vapor.
Spesifikasi Lengkap Kanthal A1
- Melting Temperature: 1500°C (2732°F)
- Maximum Operating Temperature: 1400°C (2550°F)
- Density: 0.256 lbs/cubic in.
- Specific heat capacity @ 68°F: 0.11 Btu/lb°F
Spesifikasi Lengkap Kanthal D
- Melting Temperature: 1500°C (2732°F)
- Maximum Operating Temperature: 1300°C (2370°F)
- Density: 0.262 lbs/cubic in.
- Specific heat capacity @ 68°F: 0.11 Btu/lb°F
- Kawat Nichrome Vape
Sedangkan kawat Nichrome Vape adalah kawat resistansi tinggi yang terbuat dari bahan Nikel dan Kromium yang memungkinkan untuk di gunakan pada suhu temperatur maksimal 1250 °C. Ketahanan kawat Nichrome sedikit lebih rendah jika di banding kawat kanthal, biasanya di gunakan sebagai elemen panas pada alat pemanggang, setrika, atau pengering rambut. Beberapa produk kawat Nichrome diantaranya Ni 80 atau Nichrome 80 (Nikel 80% Kromium 20%) dan Ni60 atau Nichrome 60 (Nikel 60% dan Kromium 40%)
Spesifikasi Lengkap Kawat Nichrome 60
- Melting Temperature: 1350°C (2462°F)
- Maximum Operating Temperature: 1150°C (2100°F)
- Density: 0.2979 lbs/cubic in.
- Specific heat capacity @ 68°F: 0.11 Btu/lb°F
- Thermal Expansion: 14 x 10 to the -6 per °C
- Kawat Nikelin Vape
Nikel di ketahui tidak stabil atau kita kenal dengan korisi resistansi saat di panaskan di suhu 400 °C atau sekitar 752F sehingga mengeluarkan Nickel Oxide (NiO) yang bisa berdampak pada paru paru jika di lakukan terus menerus dalam waktu yang lama. Produk dari kawat nikel untuk vape yang populer yakni Ni200.
- Kawat Titanium Vape
Pun untuk kawat Titanium Vape, di ketahui Titanium akan beraeaksi dan terjadi korosi resistansi mengeluarkan Titanium Dioksida jika di panaskan pada suhu sekitar 600 °C. Titanium Dioksida atau TiO2 ini jika di hirup dapat memicu Karsinogenik. Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.
- Kawat SS Vape
Kawat SS vape atau kawat baja Stainless Steel, umumnya setiap produk kawat Baja Stainless yang beredar di pasaran bisa di bilang sekitar 8 – 10 % mengandung Nikel, Misalnya untuk SS304 yang terdiri dari Nikel 8 %, Kromium 18 % dan sisanya Besi dan sedikit Karbon sekitar 0.3 %. Kawat jenis SS 304 dan SS316 ini belakangan menjadi alternatif pilihan kawat koil karena memiliki daya tahan akan panas, dengan range korosi resistansi saat di panaskan pada suhu 426 °C – 898 °C.
Demikianlah sedikit ulasan yang bisa saya bagikan untuk brosist semuanya. Tunggu terus update terbaru lainnya tentang Vaporizer ya gan. Jangan lupa dishare karena yang lainnya juga ingin tahu info terbaru ini. Thx karena sudah mampir kesini ya.