Pada instalasi kamera CCTV di pabrik dan plant, ada 2 masalah serius yang sering dialami dalam pemasangan CCTV :
- Interferensi Kamera
- Hasil Gambar kamera gelap di malam hari
Mengatasi interferensi telah berlalu pembahasannya yang pada intinya lebih memerlukan seni dibanding sains. Poin penting dalam hal ini adalah mengenali penyebabnya dan melakukan trial and error berdasarkan basic knowledge yang mumpuni. Inilah yang kami maksud dengan ungkapan more art than science, artinya kita tidak perlu analisa dengan teori yang rumit-rumit, sehingga menyebabkan over analisa (walau terkadang kami juga melakukannya tanpa sadar). Untuk interferensi kami cukupkan sementara sampai di sini.
Sekarang, bagaimana mengatasi gambar gelap di malam hari? Wow, ini malah lebih artistik lagi! Beberapa parameter yang tertera dalam spesifikasi kamera ternyata bisa gugur di lapangan. Hal ini disebabkan survei lokasi kebanyakan dilakukan pada siang hari, sehingga kita tidak mengetahui persis bagaimana kondisi medan di malam hari. Pada beberapa tempat, perbedaan kondisi ini cukup membuat heran para pemula. Rekaman DVR memperlihatkan adanya perbedaan yang kontras antara hasil gambar di siang hari dan malam hari. Inilah yang menjadi topik bahasan kami kali ini.
Sebelum menganalisa lebih jauh, marilah kita uraikan kembali masalah ini. Intinya, untuk aplikasi outdoor semua kamera CCTV tetap memerlukan cahaya yang memadai pada malam hari, tak terkecuali infra-red kamera (IR Cam). Mengapa demikian? Infra-red kamera tetap memiliki daya jangkau yang terbatas. Silakan buktikan sendiri, kalau mau. Jadi, untuk lokasi outdoor yang gelap total, maka jarak pandang IR kamera pun terbatas pula. Hal ini disebabkan infra-red yang terserap oleh objek di sekitarnya (terutama pepohonan, rumput dan tanah). Dari sinilah faktor desain kembali memegang peranan penting. Sampai seberapa perlukah kita memakai infra-red kamera? Ataukah lampu di lokasi yang ditambah? Dua pertanyaan ini harus dimunculkan, agar antisipasinya bisa dilakukan di awal penawaran, bukan setelah kamera terpasang
Kembali pada persoalan kamera gelap di malam hari. Kamera dengan feature Day & Night bisa mengatasi hal ini ketimbang kamera tanpa DNF (Day & Night Function), sekalipun ia memiliki parameter lux yang rendah. Beberapa vendor sering mengunggulkan parameter lux yang rendah ini. Lux rendah memang diperlukan pada malam hari, namun pada siang hari kamera akan silau. Untuk itulah parameter D&N kita libatkan, sebab kamera jenis ini memiliki rentang pengaturan cahaya yang sangat baik.
Setelah mendapatkan kamera D&N, maka selanjutnya kita lihat kembali parameter lain yang terlibat. Ada lagi yang disebut TDN (True Day Night). Sekalipun tidak pernah diuraikan secara rinci oleh pabrik, tampaknya untuk malam hari kamera ini lebih baik ketimbang hanya D&N saja. Parameter lainnya, yaitu ICR dan DSS. ICR (IR Cut-off Removable) dipilih apabila kita menghendaki penambahan lampu infra-red yang terpisah untuk membantu penglihatan di malam hari. DSS tidak bisa melakukan itu, karena ia tidak merespon cahaya lampu infra-red yang diarahkan ke dalam gelap.
Selanjutnya parameter SDNR (Super Dynamic Noise Reduction). Parameter inipun turut andil dalam memberikan citra di malam hari dalam hal kehalusan detail. Dengan parameter ini, gambar akan terlihat halus, tidak kasar sebagaimana dialami oleh kamera yang menderita di malam hari.
Jadi kesimpulan kami, untuk menangani kamera gelap di malam hari setidaknya kita perlu mempertimbangkan salah satu paramater berikut : D&N Function (DNF), True Day Night (TDN) dan SDNR. Ilustrasi di bawah ini memperlihatkan, kendati cahaya malam hari relatif kecil, namun kamera tanpa IR pun bisa bekerja sempurna (at least in our humble opinion).
What’s New on CCD TV Lines?
Secara sederhana parameter TV lines (TVL) dalam CCTV menyatakan jumlah garis telusur (scanning) yang dihasilkan oleh kamera untuk membangun satu image utuh pada monitor. Sekilas maknanya hampir mirip dengan pixel (singkatan dari picture element). Kendati dasar teorinya berbeda, tetapi baik istilah TV lines ataupun pixel sama-sama menyatakan seberapa halus suatu gambar bisa terbentuk. Umumnya dikatakan, makin besar parameter ini, maka hasil gambarnya akan semakin halus. TV lines pada kamera standar saat ini umumnya 380TVL. Setelah itu naik ke 480TVL, kemudian 530TVL dan 550TVL untuk kategori kamera yang high resolution. Kamera standar 380TVL pada umumnya sudah bagus, malah sering didapati warnanya lebih tajam ketimbang kamera yang high resolution. Dari beberapa percobaan random, mayoritas staf teknik kami (tidak semua) lebih memilih warna mencolok yang dihasilkan oleh kamera standar 380TVL daripada warna yang natural dari kamera high resolution. Hal ini mungkin disebabkan mata kita sudah biasa tertipu oleh penguatan warna.
Dalam banyak hal kamera high resolution walau bagaimanapun memberikan citra warna lebih natural, misalnya warna kulit manusia, daun dan pepohonan akan tampak lebih alami. Kamera jenis ini bisa pula digunakan untuk mengamati corak kain, warna-warni kain, warna karpet dan untuk percobaan di Lab (misalnya untuk mengamati perubahan kalor). Dari percobaan kami, kamera high resolution masih dapat memberikan gambar yang terlihat pada kondisi cahaya kecil dibandingkan dengan kamera standar 380TVL. Inilah salah satu kelebihannya.
Temuan fenomenal saat ini, khususnya yang berkaitan dengan parameter TV lines adalah kamera dengan resolusi 600TVL. Dikombinasikan dengan beberapa parameter lain seperti SBLC (Super Back Light Compensation), TDN (True Day & Night), DNR (Dynamic Noise Reduction), maka bisa dikatakan kamera 600TVL ini unggul pada level cahaya rendah (low light) dan tentu saja dalam hal kehalusan detail di siang hari.